Senin, 04 Januari 2010

Polemik Gelar Pahlawan


Berlepas dari rasa suka atau tidak suka, mari kita lihat dari sudut pandang yang plural kedua tokoh ini Gus Dur dan Soeharto.
Pertama; Kedua-duanya hanyalah manusia biasa, bukan nabi yang ma'shum (terjaga dari kesalahan).
Kedua; Separuh kehidupan Gus Dur didedikasikan untuk bangsa ini, sehingga ia digelari Guru Bangsa.
Soeharto mendedikasikan hidupnya untuk pembangunan ekonomi, sehingga pernah ia digelari Bapak Pembangunan. Namun sendi-sendi ekonomi yang dibangunnya porak-poranda berawal di tahun 1997. Dan kita masih akan merasakan imbasnya 50 hingga 90 tahun ke depan, akibat kontrak-kontak ekonomi yang ditandatanganinya dengan luar negeri.
Ketiga; Gus Dur membuka wawasan berpikir kita, kebebasan berpendapat yang sebenarnya, lewat pernyataan-pernyataannya yang kontroversial.
Sedang Soeharto membelenggu hal itu dengan kebebasan semu.
            Itu segelintir fakta-fakta dari keduanya, pada akhinya rakyatnya lah yang menilai. Gus Dur husnul di mata rakyat. Sedang Soeharto,......... silakan anda menyimpulkan sendiri. Semoga Allah mengampuni keduanya. Aamiiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar